Hujan*-*

0 komentar
Awan yang meggumpal, dilangit sana..
  Bagai bak kapas, yang menghitam..
  Siluet lampu yang menerangi jalanan kota
  Serabut kilat yang membuat langit terang seketika..
Matahari yang tertutup awan hitam..
  Gelap..
  Penuh kabut..
  Iya, segelap hati ini.

Para Ibu, yang memanggil anak-anak nya..
 yg menangis diujung jalan
Ibu yang takut anak-nya dikeroyok hujan..
Ibu yang takut anak-nya hilang..
Ibu yang anaknnya sakit. Karena Hujan.
  Tetapi, anak-anak itu malah menangis. Ketakutan.
Melihat para badut berlari, seperti monster, zombie, atau entah apalah. Seperti apa yang mereka bayangkan.

Hujan..
Yang mengguncah kota..
Yang mengacaukan kota..
Yang membuat seisi kota, ingin mengusir hujan..
  Mungkin hujan itu, mengganggu.
Iya, bagaimana tidak?
Seisi kota ini, yang merasakan..
   Tertawa Riang..
   Bercengkrama hangat..
Tiba-tiba, hujan datang
   Membuat semua orang kecewa.
   Membuat semua orang kesela.
Menutup tirai-tirai pertokoan.
Menurup jendela-jendela rumah.
Badut-badut ditaman yang berhamburan..
Menghancurkan seribu rencana insan, di detik, dan menit selanjutnnya.

 Mungkin, Hujan itu, bagaikan sakit hati.
Ketika setiap Insan, tertawa riang..
   "Bersama Pasangannya"
Ketika setiap Insan, berbagi perasaan
    "Bersama Pasangannya"
Ketika setiap Insan, berbagi kejutan
    "Bersama Pasangannya"
Rasa yang begitu indah, begitu cerah, dimana..
  Hati yang ber-bunga-bunga..
  Jantung yang berdegup kencang..
  Tubuh yang terbujur dingin, dan kaku..
  Grogi, pipi merah padam, atau entah apalagi, yang begitu "refleks" dirasakan.
Tetapi seketika,..
   Semua itu, hancur, lenyap, melebur oleh "Hujan"
   Yang datangnnya, "Keroyokan"
Rasa yang begitu indah,
  Bagai terasa 1 detik, 1 kedipan.
Rasa yang begitu sakit,
  Bagai terasa 1 menit.
Rasa dimana kita duduk termenung,
 Menyumpah langit,
 Mengutuk langit,
 Mengadu pada langit,
 Itu semua, bagai terasa 1 hari. Lama sekali.

Dan tak jauh berbeda, dengan pikiran anak-anak.
 Ketika anak-anak itu, tertawa riang..
     "Bersama Para Badut"
 Ketika anak-anak itu, berfoto senang..
     "Bersama Para Badut"
 Ketika anak-anak itu, berbagi hadiah..
     "Bersama Para Badut"
Rasa yang vegitu indah..
 Para anak-anak yang tertawa riang..
 Para anak-anak berwajah polos..
 Para anak-anak yang tak pernah kapok. Menjahili para badut.
Tetapi, seketika..
 Semua rasa itu, hancur, lebur, lenyap. Oleh Hujan
Yang datangnnya "keroyokan"
Para anak-anak yang tadinnya senang..
  Deg..
Rasa senang itu, direnggut oleh hujan
Dan para Badut berhamburan..
Dari yang berwajah seram-menggemaskan.
 Seperti apa, yang sudah aku bilang tadi?
Anak-anak itu menyangka, Badut itu adalah jelmaan monster, zombie, atau entah apalagi..
Mereka bingung, harus kemana

Dan Hujan itu, terus mengguyur kota..
  Mungkin, aku terlalu kekanak-kanakan.
  Sama seperti anak-anak tadi..
  Yang masih terus menangis..
Menangisi, kenapa "Hujan" ini, harus datang?
Hujan sakit hati, yang mengkeroyok hatiku..
Hujan sakit hati, yang menghujam hatiku..
Hujan, yang menghancurkan kebersamaan Para Badut dan anak-anak polos itu..

Aku dan anak-anak itu, terus menangis..
Menunggu lengkungan pelangi datang..
  Tapi, kapan semua masa itu akan datang?
  Air hujan ini, sungguh banyak.
  Dan waktu, berjalan amat lambat. Sungguh m-e-n-y-a-k-i-t-k-a-n.
Guntur yang menggelegar
Petir yang menyambar
Kilat yang menerangi langit kota
Angin yang membungkus kota
  Entah kapan, semua ini, akan berakhir..
Apakah sore ini? Pagi esok?
Tapi, bagaimana jika berhenti dimalam hari?
  Hmm.. Entahlah..
Setidaknnya, Aku dan anak-anak itu,
masih bisa menatap Rembulan dan formasi rasi bintang gemintang yang berserakan.
hingga kedua bola mata ini, menyapu langit angkasa.
 Jika tak ada?
 Aku terus mencoba..
 Mau, atau, tak mau..
Menghapus semua rasa sakit ini, dengan Hujan..
Jika Hujan bisa melenyapkan kebahagiaan?
Apakah hujan juga bisa menghapus kesedihan? ntahlah.

1.11.2013~
 

Jihan's Blog Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez