Hurts! :"

0 komentar


      Entah harus seberapa banyak lagi jutaan paradoks yang aku tulis lagi. Aku tak pernah mengerti, kenapa perasaan itu muncul. Benar-benar aneh rasannya. Bagai anak panah yang menghujat hatiku. Sakit. Mungkin lebih daripada itu. Semua ini benar konyol! Iya, mungkin lebih dari kata konyol.
     Aku tak pernah tau, harus memulai darimana. Menyusun seribu kata menyakitkan itu disini. Tapi untuk apa? Untuk apa semua aksara ini aku tujukan pada kamu? Bukankah kamu juga tak akan pernah peduli? Sedikit pun?! Pernahkah kamu merasa, sedikit saja. Betapa pilu nya hati ini. Terus luntang-lantung mengikuti semua bayangan mu. Terus mengikuti semua jejak palsu itu. Terus menatap semua masa lalu. Singgasana yang menyakitkan.
    Aku tak pernah tau, perasaan apa itu. Benci? Tak! Aku tak membenci mu?, Kamu adalah satu dari bagian kehidupanku. Kecewa? Mungkin, aku kecewa. Karena apa? Bukankah separuh kata hati ku itu benar? Kamu tak pernah memberi sebuah harapan. Itu karena memang hati mu yang sedang baik. Marah? Aku marah? Marah karena apa? Karena Lelah? Mungkin itu alasannya. Lelah mengejar cinta mu yang tak sepenuhnya kau beri untukku. Cemburu? Apa aku punya hak memiliki perasaan itu? Sepertinnya tidak. Mungkin tidak akan pernah.
      Aku terus berdenting dengan semua jutaan air mata. Terus bermain-main dengan kata hati. Mungkin juga mulai membenci semua ini? Apa? Membenci apa? Dirimu? Toh apa buktinnya, aku masih peduli padamu! Mungkin benci akan mekarnya rasa itu. Perasaan yang tak sepenuhnnya kau ketahui. Cemburu. Rindu. Cemas. Resah. Gundah. Galau. Gulana. Semuannya terombang ambing tak jelas. Hingga separuh hatiku benar-benar ditikam oleh titik dari semua perasaan itu. Cinta!
     Aku tak pernah mengerti, apa yang membuat air mata ini terus jatuh. Hingga jemari-jemari ini tak mampu lagi mengusapnya. Bukankah semua ini hanya sepotong cerita cinta masa lalu? Bukankah semua ini hanya kepingan rasa yang sulit untuk disampaikan? Sampai pada Sang Bayu membawa ku pada posisi seperti ini. Yang tak pernah jelas. Sedikitpun. Menjadi sebuah tempat pelampiasan atau tempat persinggahan sementara.
      Oh Tuhan, aku tak pernah tau, benih2 perasaan apalagi yang sekarang tubuh mekar didadaku. Apapun bentuknnya. Semua itu menyesakkan. Aku sudah tak tau harus berkata apa. Bahkan mungkin ratusan aksara ini tak pernah mampu menjelaskannya. Ini tentang Hati! Maka harus diselesaikan dengan Hati!
    Oh Tuhan, pantaskah aku seorang gadis menyukai seorang insan mu yang sangat manis itu? Yang membuat perasaan itu membuatku acuh tak acuh? Pantaskah aku, menyayangi-nya? Sesorang yang dulu selalu mendamaikan hati ini? Apakah aku berdosa, bila aku mencintainnya? Sebuah perasaan yang lebih dari perkataan teman
Oh Tuhan, Bahkan mungkin aku tak pernah ingin ada lagi janji jari kelingking dalam pertemanan kami. Lalu? Apa arti sebuah perasaan ini!! Sulit menjelaskannya. Ini Maslah hati! Hanya bisa diselesaikan dengan hati..
Maka...
Ya Tuhan, izinkanlah aku untuk menyelesaikan sederet epilog untuk sepotong cerita ini. Izinkanlah aku memilikinnya seperti dulu. Mengambil alih semua posisi ku dalam hari-hari menyenangkan itu. Izinkanlah aku untuk memupuk lagi perasaan itu. Menggugugurkan semua perasaan sedih itu. Dengan satu cara. Kembalikanlah semua itu menjadi lebih baik. Hanya kami berdua. Mungkin aku hanya seorang gadis yang egois. Tapi ya Tuhan, bukankah aku pernah memilikinnya walau hanya sesaat? Bukankah perasaan egois itu muncul sesaat setelah semua itu terjadi? Engkau mengenalkannya dengan indah. Tertata rapi dalam aksen yang cantik. Terbingkai penuh cinta. Melewati seseorang itu. Tatapan pertama ku di gerbang sekolah. Dengan kesannya yang begitu culun. Tetapi sekarang? Sekedipan mata. Engkau merubahnnya sangat cepat.
     Ya Tuhan,. Hingga kapan semua ini akan berakhir? Hingga kapan semua masa itu datang? Aku tak kuasa menahan dentingan air mata. Tak kuasa menahan hujatan anak panah. Hingga kapan masa nya Dia akan datang, memeluk ku erat. Mengusap semua air mata ku dengan lembut jemarinnya. Aku lelah dengan semua teka-teki ini. Aku lelah menjalankan hari2 melalui labirin cinta yang menyesatkan. Aku lelah! Meratapi sepotong cerita masa lalu itu Ya Tuhan..
    Engkau merubahnnya dengan hasil yang memukau. Engkau merubahnnya. Dari tampilan yang super culun menjadi tampilan super cool. Hingga aku merasakan tatapan mata nya yang meneduhkan itu. Senyuman nya yang begitu memukau. Yang membuatku nyaman bersama-nya.
        Ya Tuhan, Mungkin ini sudah sampai pada inti cerita. Masa dimana semua ini harus di dinginkan. Engkau menciptakan prolog yang indah Tuhan. Malah sangat indah. Mengawali semua itu dengan baik. Dengan sapaan cinta yang begitu hangat. Hingga pada inti cerita yang merubahnnya 180 derajat menjadi menyakitkan.
      Tapi, Ya Tuhan..
Apakah aku mampu menyelesaikan semua teka-teki prolog itu sendirian? Entahlah! Jika disaat epilog ada dia, Sepertinnya mungkin, di epilog-pun, harus ada dia.
      Kumohon Tuhan.. Buatlah semua ini menjadi sepotong cerita yang Indah. Mengesankan. Tanpa harus ada dentingan air mata kesedihan.
 

Jihan's Blog Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez